Rabu, 28 Mei 2014

Manfaat buah alpukat dan bijinya untuk kesehatan

Manfaat Buah Alpukat dan Bijinya untuk Kesehatan

Buah Alpukat dan Bijinya
Buah alpukat merupakan buah yang sangat populer di Indonesia. Selain rasanya yang sangat enak, buah alpukat juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Buah alpukat yang sudah masak biasa dijadikan jus, atau dimakan begitu saja bersama gula dan madu.

Dalam buah alupkat atau sering disebut avokad setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya akan protein, riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), potasium (kalium), dan vitamin C. Selai itu, buah alpukat juga mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, menurunkan kolesterol dan makanan untuk otak.

Namun, bukan hanya buahnya saja yang bermanfaat. Biji dan daun alpukat juga sering dijadikan sebagai bahan untuk pengobatan tradisional. Misalnya untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala hingga diabetes.

Berikut ini beberapa khasiat buah alpukat serta biji alpukat untuk kesehatan dan pengobatan tradisional:

Mengobati Sariawan
Ambil satu buah alpukat yang sudah masak, keruk daging buahnya kemudian diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh. Ini merupakan cara yang enak untuk mengobati sariawan.

Mengatasi kulit wajah kering
Daging buah alpukat yang sudah matang dilumatkan sampai seperti bubur. Kemudian, adonan tersebut digunakan untuk masker, dengan cara mengoleskannya pada muka yang kering. Biarkan kurang lebih 2 jam, kemudian bilas wajah dengan air dingin.

Sakit gigi berlubang
Ambil satu biji akpukat, kemudian ditumbuk hingga halus. Gunakan sedikit bubuk biji alpukat tersebut dan masukkan ke dalam gigi yang berlubang. Atau bisa juga menggunakan kapas dan dicocokkan ke dalam gigi yang berlubang.

Bengkak karena Peradangan
Biji buah alpukat dikeringkan, kemudian ditumbuk hingga halus. Ambil bubuk dari biji alpukat secukupnya, kemudian ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan adonan tersebut ke bagian tubuh yang sakit.

Kencing manis
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian direbus dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. Saring, minum airnya setelah dingin.

Rambut Berkilau
Haluskan sebuah alpukat matang, kemudian campur dengan yoghurt, sebutir telur, setengah sendok teh minyak rosemary dan satu sendok teh minyak jojoba. Kemudian jadikan masker untuk rambut anda. Biarkan lebih kurang 20-30 menit, kemudian bilas dengan shampoo.

Oke, itu dia manfaat buah alpukat serta biji alpukat untuk kesehatan serta kecantikan. Jangan lupa baca juga artikel mengenai manfaat daun alpukat sebagai obat tradisional untuk menambah wawasan Anda.

Anemia Pada Anak

Anemia Pada Anak

BAB I
PENDAHULUAN
ANEMIA didefinisikan sebagai   penurunan volume/jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL), sehingga terjadi penurunan kemampuan darah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. Dengan demikian anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang. Manifestasi klinik yang timbul tergantung pada :
  1. kecepatan timbulnya anemia
  2. umur individu
  3. mekanisme kompensasi tubuh
seperti : peningkatan curah jantung dan pernapasan, meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin, mengembangkan volume plasma, redistribusi aliran darah ke organ-organ vital.
  1. tingkat aktivitasnya
  2. keadaan penyakit yang mendasari
  3. parahnya anemia tersebut
Anemia dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian :
  1. Anemia defisiensi
Anemia yang terjadi akibat kekurangan faktor-faktor pematangan eritrosit, seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin dan sebagainya.
  1. Anemia aplastik
Anemia yang terjadi akibat terhentinya proses pembuatan sel darah  oleh sumsum tulang.
  1. Anemia hemoragik
Anemia yang terjadi akibat proses perdarahan masif atau perdarahan yang menahun.
IV.  Anemia hemolitik
Anemia yang terjadi akibat penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Bisa bersifat intrasel seperti pada penyakit talasemia, sickle cell anemia/ hemoglobinopatia, sferosis kongenital, defisiensi G6PD atau bersifat ektrasel seperti intoksikasi, malaria, inkompabilitas golongan darah, reaksi hemolitik pada transfusi darah.
Tanda dan gejala yang sering timbul  adalah  sakit kepala, pusing, lemah, gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif  cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan, membran mukosa mulut dan konjungtiva). Selain itu juga terdapat gejala lain tergantung dari penyebab anemia seperti jaundice, urin berwarna hitam, mudah berdarah dan pembesaran lien.
Untuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan sel darah merah secara lengkap, pemeriksaan kadar besi, elektroforesis hemoglobin dan biopsi sumsum tulang.
Untuk penanganan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya seperti jika karena defisiensi besi diberikan suplemen besi, defisiensi asam folat dan vitamin B12 dapat diberikan suplemen asam folat dan vitamion B12, dapat juga dilakukan transfusi darah, splenektomi,  dan transplantasi sumsum tulang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I.       Anemia Defisiensi

Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit, seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin dan sebagainya. Anemia defisiensi dapat diklasifikasikan menurut morfologi dan etiologi menjadi 3 golongan :
  1. a. Mikrositik Hipokrom
Mikrositik berarti sel darah merah berukuran kecil, dibawah ukuran normal (MCV<80 fL). Hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal (MCHC kurang). Hal ini umumnya menggambarkan defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik atau gangguan sintesis globin seperti pada penderita talasemia. Dari semua itu defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia didunia.
Anemia Defisiensi Besi
merupakan penyakit yang sering pada bayi dan anak yang sedang dalam proses pertumbuhan dan pada wanita hamil yang keperluan besinya lebih besar dari orang normal. Jumlah besi dalam badan orang dewasa adalah 4-5 gr sedang pada bayi 400 mg, yang terdiri dari : masa eritrosit 60 %, feritin dan hemosiderin 30 %, mioglobin 5-10 %, hemenzim 1 %, besi plasma 0,1 %. Kebutuhan besi pada bayi dan anak lebih besar dari pengelurannya karena pemakaiannya untuk proses pertumbuhan, dengan kebutuhan rata-rata 5 mg/hari tetapi bila terdapat infeksi meningkat sampai 10 mg/hari.
Besi diabsorsi dalam usus halus (duodenum dan yeyenum) proksimal. Besi yang terkandung dalam makanan ketika dalam lambung dibebaskan menjadi ion fero dengan bantuan asam lambung (HCL). Kemudian masuk ke usus halus dirubah menjadi ion fero dengan pengaruh alkali, kemudian ion fero diabsorpsi, sebagian disimpan sebagai senyawa feritin dan sebagian lagi masuk keperedaran darah berikatan dengan protein (transferin) yang akan digunakan kembali untuk sintesa hemoglobin. Sebagian dari transferin yang tidak terpakai disimpan sebagai labile iron pool. Penyerapan ion fero dipermudah dengan adanya vitamin atau fruktosa, tetapi akan terhambat dengan fosfat, oksalat, susu, antasid. Berikut bagan metabolisme besi :
untitled
Adapun sumber besi dapat diperoleh dari
  • makanan seperti : hati, daging telur, buah, sayuran yang mengandung klorofil, terkadang untuk menghindari anemia defisiensi besi kedalam susu buatan atau tepung untuk makanan bayi ditambahkan kandungan besi namun terkadang dapat menimbulkan terjadinya hemokromatosis.
  • Cadangan besi dalam tubuh
Bayi normal/sehat cadangan besi cukup untuk 6 bulan
Bayi prematur cadangan besi cukup untuk 3 bulan
Ekskresi besi dari tubuh sangat sedikit bisa melalui urin, tinja, keringat, sel kulit yang terkelupas dan karena perdarahan (mens) sangat sedikit. Sedangkan besi yang dilepaskan pada pemecahan hemoglobin dari eritrosit yang sudah mati akan masuk kembali ke dalam iron pool dan digunakan lagi untuk sintesa hemoglobin. Pengeluaran besi dari tubuh yang normal :    Bayi                            0,3 – 0,4  mg.hari
Anak 4-12 tahun          0,4 – 1 mg/hari
Laki-laki dewasa          1 – 1,5 mg/hari
Wanita dewasa 1 – 2,5 mg/hari
Wanita hamil                 2,7 mg/hari

Etiologi

menurut patogenesisnya :
  • Masukan kurang           : MEP, defisiensi diet, pertumbuhan cepat.
  • Absorpsi kurang           : MEP, diare kronis
  • Sintesis kurang  : transferin kurang
  • Kebutuhan meningkat   : infeksi dan pertumbuhan cepat
  • Pengeluaran bertambah: kehilangan darah karena infeksi parasit dan  polip
berdasarkan umur penderita penyebab dari defisiensi besi dapat dibedakan:
  • bayi < 1tahun : persediaan besi kurang karena BBLR, lahir kembar, ASI eklusif tanpa suplemen besi, susu formula rendah besi, pertumbuhan cepat, anemi selama kehamilan
  • anak 1-2 tahun : masukan besi kurang, kebutuhan yang meningkat karena infeksi berulang (enteritis,BP), absorpsi kurang
  • anak 2-5 tahun : masukan besi kurang, kebutuhan meningkat, kehilangan darah karena divertikulum meckeli.
  • Anak 5-remaja : perdarahan karena infeksi parasit dan polip, diet tidak adekuat.
  • Remaja-dewasa: mentruasi berlebihan

Gejala klinis

-         Lemas, pucat dan cepat lelah
-         Sering berdebar-debar
-         Sakit kepala dan iritabel
-         Pucat pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku
-         Konjungtiva okuler berwarna kebiruan atau putih mutiara (pearly white)
-         Papil  lidah atrofi : lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah, meradang dan sakit.
-         Jantung dapat takikardi
-         Jika karena infeksi parasit cacing akan tampak pot belly
-         Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

Laboratorium

  • Kadar Hb <10 g/dL, Ht menurun
  • MCV <80, MCHC <32 %
  • Mikrositik hipokrom, poikilositosis, sel target
  • SSTL sistem eritropoetik hiperaktif
  • SI menurun, IBC meningkat

Terapi

  • Pengobatan kausal
  • Makanan adekuat
  • Sulfas ferosus 3X10 mg /KgBB/hari. Diharapkan kenaikan Hb 1 g.dL setiap 1-2 minggu
  • Transfusi darah bila kadar Hb <5 g/dL dan keadaan umum tidak baik
  • Antelmintik jika ada infeksi parasit
  • Antibiotik jika ada infeksi
  1. b. Makrositik Normokrom (Megalobalstik)
Makrositik berarti ukuran sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobin normal (MCV >100 fL, MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 dan atau asam folat.
  1. 1. Anemia Defisiensi Asam Folat
Asam folat adalah bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat diperoleh dari hati, ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan. Berikut metabolisme asam folat :
untitled1
etiologi
  • kekurangan masukan asam folat
  • gangguan absorpsi
  • kekurangan faktor intrinsik seperti pada anemia pernisiosa dan postgastrektomi
  • infeksi parasit
  • penyakit usus dan keganasan
  • obat yang bersifat antagonistik terhadap asam folat seperti metotrexat
gejala klinis
  • pucat
  • lekas letih dan lemas
  • berdebar-debar
  • pusing dan sukar tidur
  • tampak seperti malnutrisi
  • glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit)
  • diare dan kehilangan nafsu makan
laboratorium
  • Hb menurun, MCV >96 fL
  • Retikulosit biasanya berkurang
  • Hipersegmentasi neutrofil
  • Aktivitas asam folat dalam serum rendah (normal antara 2,1-2,8 mg/ml)
  • SSTL eritropoetik megaobalstk, granulopoetik, trombopoetik

Terapi

  • Asam folat 3X5 mg/hari untuk anak
  • Asam folat 3X2,5 mg/hari untuk bayi
  • Atasi faktor etiologi
  1. 2. Anemia Defisiensi Vitamin B12
Dihasilkan dari kobalamin dalam makanan terutama makanan yang mengandung sumber hewani seperti daging dan telur. Vitamin B12 merupakan bahan esensial untuk produksi sel darah merah dan fungsi sistem saraf secara normal. Anemia jenis ini biasanya disebabkan karena kurangnya masukan, panderita alkoholik kronik, pembedahan lambung dan ileum terminale, malabsorpsi dan lain-lain. Adapun gejala dari penyakit ini berupa penurunan nafsu makan, diare, sesak napas, lemah, dan cepat lelah. Untuk pengobatannya dapat diberikan suplementasi vitamin B12.
  1. c. Anemia Dimorfik
Suatu campuran anemia mikrositik hipokrom dan anemia megaloblastik. Biasanya disebabkan oleh defisiensi dari asam folat dan besi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan :
  • hipokrom makrositik
  • mikrositik normokrom
  • MCV, MCH, MCHC mungkin normal
  • SI menurun sedikit
  • IBC agak menurun
  • SSTL terlihat gejala campuran dari kedua jenis anemia
Untuk terapi dapat diberikan : preparat besi dan asam folat

II.    Anemia Aplastik / Pansitopenia

Keadaan yang disebabkan berkurangnya sel-sel darah dalam darah tepi sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemapoetik dalam SSTL, sehingga penderita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.Secara  morfologis sel-sel darah merah terlihat normositik dan normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang, biopsi sumsum tulang menunjukkan keadaan yang disebut pungsi kering dengan hipoplasia yang nyata dan terjadi penggantian dengan jaringan lemak. Anemia aplastik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Kongenital
Timbul perdarahan bawah kulit diikuti dengan anemia progresif dengan clinical onset 1,5-22 tahun, rerata 6-8 tahun. Salah satu contoh adalah sindrom fanconi yang bersifat constitusional aplastic anemia resesif autosom, pada 2/3 penderita disertai anomali kongenital lain seperti mikrosefali, mikroftalmi, anomali jari, kelainan ginjal, perawakan pendek, hiperpigmentasi kulit.
  1. Didapat
disebabkan oleh :
  • radiasi sinar rontgen dan sinar radioaktif
  • zat kimia seperti benzena, insektisida, As, Au, Pb
  • obat seperti kloramfenikol, busulfan, metotrexate, sulfonamide, fenilbutazon.
  • Individual seperti alergi
  • Infeksi seperti IBC milier, hepatitis
  • Lain-lain seperti keganasan, penyakit ginjal, penyakit endokrin
  • Yang paling sering bersifat idiopatik
  • Pucat, lemah, anorexia, palpitasi
  • Sesak napas karena gagal jantung
  • Aplasi sistem hematopoetik seperti ikterus, limpa/hepar membesar, KGB membesar
  • Anemia karena eritropoetik menurun       retikulositopenia,Hb,Ht, eritrosit menurun
  • Perdarahan oleh karena trombopoetik menurun                         trombositopenia
  • Rentan terhadap infeksi oleh karena granulopoetik menurun                   netropenia
  • Bersifat berat dan serius

Gejala klinis

Laboratorium

  • Anemia hipokrom normositik dan makrositik
  • Retikulosit menurun
  • Leukopenia
  • Trombositopenia
  • Kromosom patah
  • SSTL hipoplasia / aplasia yang diganti oleh jaringan lemak atau jaringan penyokong

Terapi

  • Prednison /kortikosteroid 2-5 mg/KgBB/hari secara oral
  • Androgen/testosteron 1-2 mg /KgBB/ hari secara parenteral
  • Transfusi darah bila perlu
  • Pengobatan terhadap infeksi sekunder
  • Makanan lunak
  • Istirahat
  • Transplantasi sumsum tulang pada pasien muda, antithymocyte globulin (ATG) untuk pasien tua.

III. Anemia Hemolitik

Pada anemia hemolitik umur eritrosit menjadi lebih pendek (normal umur eritrosit 100-120 hari). Gejala umum penyakit ini disebabkan adanya penghancuran eritrosit sehingga dapat menimbulkan gejala anemi, bilirubin meningkat bila fungsi hepar buruk dan keaktifan sumsum tulang untuk mengadakan kompensasi terhadap penghancuran tersebut (hipereaktif eritropoetik) sehingga dalam darah tepi dijumpai banyak eritrosit berinti, retikulosit meningkat, polikromasi, bahkan eritropoesis ektrameduler. Adapun gejala klinis penyakit ini berupa : menggigil, pucat, cepat lelah, sesak napas, jaundice, urin berwarna gelap, dan pembesaran limpa. Penyakit ini dapat dibagi dalam 2 golongan besar yaitu :
  1. a. Gangguan Intrakorpuskular (kongenital)
Kelainan ini umumnya disebabkan oleh karena ada gangguan dalam metabolisme eritrosit sendiri. Dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
  1. 1. Gangguan pada struktur  dinding eritrosit
  • Sferositosis
Umur eritrosit pendek, bentuknya kecil, bundar dan resistensi terhadap NaCl hipotonis menjadi rendah. Limpa membesar dan sering disertai ikhterus, jumlah retikulosit meningkat. Penyebab hemolisis pada penyakit ini disebabkan oleh kelainan membran eritrosit. Pada anak gejala anemia lebih menyolok dibanding dengan ikhterus. Suatu infeksi yang ringan dapat menimbulkan krisis aplastik. Utnuk pengobatan dapat dilakukan transfusi darah dalam keadaan kritis, pengangkatan limpa pada keadaan yang ringan dan anak yang agak besar (2-3 tahun), roboransia.
  • Ovalositosis (eliptositosis)
50-90% Eritrosit berbentuk oval (lonjong), diturunkan secara dominan, hemolisis tidak seberat sferositosis, dengan splenektomi dapat mengurangi proses hemolisis.
  • A beta lipoproteinemia
Diduga kelainan bentuk ini disebabkan oleh kelainan komposisi lemak pada dinding sel.
  • Gangguan pembentukan nukleotida
Kelainan ini dapat menyebabkan dinding eritrosit mudah pecah
  • Defisisnsi vitamin E
  1. 2. Gangguan enzim yang mengakibatkan kelainan metabolisme dalam eritrosit
  • Defisiensi G6PD
akibat kekurangan enzim ini maka glutation (GSSG) tidak dapat direduksi. Glutation dalam keadaan tereduksi (GSH) diduga penting untuk melindungi eritrosit dari setiap oksidasi, terutama obat-obatan. Diturunkan secara dominan melalui kromosom X. Penyakit ini lebih nyata pada laki-laki. Proses hemolitik dapat timbul akibat atau pada : obat-obatan (asetosal, sulfa, obat anti malaria), memakan kacang babi, alergi serbuk bunga, bayi baru lahir. Gejala klinis yang timbul berupa cepat lelah, pucat, sesak napas, jaundice dan pembesaran hepar. Untuk terapi  bersifat kausal.
  • Defisiensi glutation reduktase
Disertai trombositopenia dan leukopenia dan disertai kelainan neurologis.
  • Defisiensi glutation
Diturunkan secara resesif dan jarang ditemukan.
  • Defisiensi piruvat kinase
Pada bentuk homozigot  berat sekali sedang pada bentuk heterozigot tidak terlalu berat. Khas dari penyakit ini adanya peninggian kadar 2,3 difosfogliserat (2,3 DPG). Gejala klinis bervariasi, untuk terapi dapat dilakukan tranfusi darah.
  • Defisiensi triose phosphatase isomerase (TPI)
Menyerupai sferositosis tetapi tidak ada peningkatan fragilitas osmotik dan hapusan darah tepi tidak ditemnukan sferosit. Pada bentuk homozigot  bnersiaft lebih berat.
  • Defisiensi difosfogliserat mutase
  • Defisiensi heksokinase
  • Defisiensi gliseraldehide 3 fosfat dehidrogenase
Ketiga jenis terakhir diturunkan secara resesif dan diagnosis ditgakkan dengan pemeriksaan biokimia.
  1. 3. Hemoglobinopatia
Hemoglobin orang dewasa normal teridi dari HbA (98%), HbA2 tidak lebih dari 2 % dan HbF tidak lebih dari 3 %. Pada bayi baru lahir HbF merupakan bagian terbesar dari hemoglobinnya (95%), kemudian pada perkembangan konsentrasi HbF akan menurun sehingga pada umur 1 tahun telah mencapai keadaan yang normal. Terdapat 2 golongan besar gangguan pembentukan Hemoglobin ini yaitu :
  • gangguan struktural pembentukan hemoglobin (hemoglobin abnormal) misal HbE, HbS dan lain-lain.
  • Gangguan jumlah (salah satu atau beberapa) rantai globin misal talasemia
TALASEMIA
Penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif. Di Indonesia talasemia merupakan penyakit terbanyak diantara golongan anemia hemolitik dengan penyebab intrakorpuskular. Secara molekular dibedakan atas :
  • Talasemia µ (gangguan pembentukan rantai µ)
  • Talasemia b (gangguan pembentukan tantai b)
  • Talasemia b-d (gangguan pembentuka rantai b dand yang letak gennya diduga berdekatan )
  • Talasemia d (gangguan pembentukan rantai d)
Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :
  • Talasemia mayor (bentuk homozigot)
Memberikan gejala klinis yang jelas
  • Talasemia minor
Biasanya tidak memberikan gejala klinis
Gejala klinis dan laboratorium
  • Kelaian darah
Berupa anemia berat tipe mikrositik karena sintesis HbA menurun, penghancuran eritrosit meningkat dan defisiensi asam folat.
  • Kelainan organ
karena proses penyakit dan hemosiderosis karena transfusi. Berupa   hepatomegali – splenomegali, pada anak yang besar disertai gizi yang jelek dan muka fasies mongoloid. tulang medula lebar, kortek tipis sehingga mudah fraktur dan trabekula kasar, tulang tengkorak memperlihatkan diploe dan brush appereance. Gangguan pertumbuhan berupa pendek, menarche, gangguan pertumbuhan sex sekunder, perikarditis dan kardiomegali dapat menyebabkan dekomp kordis.
  • Darah tepi
Mikrositik hipokrom, jumlah retikulosit meningkat, pada hapusan darah tepi didapatkan anisositosis, hipokromi, poikilositositosis, sel target. Kadar besi dalam serum (SI) meninggi dan daya ikat serum besi (IBC) menjadi rendah. Hemoglobin mengandung kadar HbF yang tinggi lebih dari 30%. Di indonesia kira-kira 45% penderita talasmeia juga mempunyai HbE, penderita talasemia HbE maupun HbS secara klinis lebih ringan dari talasemia mayor. Umumnya datang ke dokter pada umur 4-6 tahun sedang talasemia mayor gejala sudah tampak pada umur 3 bulan. Penderita talasemia HbE dapat hidup hingga dewasa.
Komplikasi
Anemi berat dan lama dapat menyebabkan gagal jantung, transfusi darah berulang dan proses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah sangat tinggi, sehingga ditimbun dalam berbagai organ (hepar, limpa, kulit, jantung).hemokromatosis, limpa yang besar mudah ruptur kadang disertai tanda hipersplenisme seperti leukopenia dan trombositopenia.
Pengobatan
  • Saat diagnosis (baru)
-         Atasi anemi dengan transfusi PRC bila hb <6g/dL dan dipertahankan >12 g/dL
-         Atasi komplikasi karena penyakit : gagal jantung karena anemi beri oksigen, transfusi, diuretik, digitalisasi hanya bila Hb >8 g/dL. Jika ada infeksi beri antibiotik.
-         Lengkapi antropometri
-         Lengkapi penunjang : kadar besi dan feritin, foto tulang, analisa Hb, rontgen thorak dan EKG, pemeriksaan DNA
-         Imunisasi hepatitis B
  • Tindak lanjut (pasien lama)
-         kontrol Hb 2- 4 minggu, darah lengkap setiap 4 minggu
-         pemberian kelasi besi (deferoxamin /DFO)
jika kadar feritin ³2000 mg/L diberikan 5 hari dalam 1 minggu, jika kadar feritin <2000 mg/L diberikan tiap kali transfusi
-         pemantauan fungsi organ : setiap 3 bulan
-         splenektomi
-         pemeriksaan IQ
-         atasi komplikasi
untuk dekomp kordis jika Hb>8 g/dL dan ada kardiomiopati beri dosteral IM, transfusi. Jika Hb < 8 g/dL oleh karena anemi dapat dilakukan transfusi, dosteral biasa.
-         Obat-obatan seperti vitamin C dan asam folat 2-5 mg/hari.
-         Hingga sekarang tidak ada obat yang dapat menyembuhkan, transfusi darah diberikan bila kadar Hb telah rendah (kurang dari 6 g/dL) atau bila anak mengeluh tidak mau makan dan lemah
-         Untuk mengeluarkan besi dari jaringan tubuh diberikan iron chelating agent yaitu desferal secata intramuskular atau intavena.
-         Splenektomi dilakukan pada anak 2 tahun sebelum didapatkan tanda hipersplenisme atau hemosiderosis. Dapat pula diberikan vitamin.
  1. b. Gangguan Ektrakorpuskular
Golongan dengan penyebab hemolisis ektraseluler, biasanya penyebabnya merupakan faktor yang didapat (acquired) dan dapat disebakan oleh :
  1. obat-obatan, racun ular, jamur, bahan kimia (bensin, saponin, air), toksin (hemolisisn) streptokokkus, virus, malaria.
  2. hipesplenisme
  3. anemia akibat penghancuran eritrosit karena reaksi antigen-antibodi. Seperti inkompabilitas golongan darah, alergen atau hapten yang berasal dari luar tubuh, bisa juga karena reaksi autoimun.
Pengobatan
Pemberian transfusi darah dapat menolong penderita, dapat pula diberikan prednison atau hidrokortison dengan dosis tinggi pada anemia hemolitik imun ini.

IV.  Anemia Post Hemoragik

Terjadi akibat perdarahan masif atau perdarahan menahun seperti kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, perdarahan usus, ulkus peptikum, hemoroid.
  1. a. Kehilangan darah mendadak
    1. 1. Pengaruh yang timbul segera
  • kehilangan darah yang cepat akan menimbulkan reflek kardiovaskular sehingga terjadi kontraksi arteriola, penurunan aliran darah keorgan yang kurang vital (anggota gerak, ginjal dan sebagainya) dan peningkaata aliran darah keorgan vital (otak dan jantung).
  • Kehilangan darah 12-15% : pucat, takikardi, TD normal/menurun
  • Kehilangan darah 15-20% : TD menurun, syok reversibel
  • Kehilangan darah >20% : syok reversibel
  • Terapi : transfusi darah dan plasma
  1. 2. Pengaruh lambat
  • pergeseran cairan ektraseluler ke intraseluler sehingga terjadi hemodilusi
  • gejala : leukositosis (15.000-20.000/mm3), Hb, Ht, eritrosit menurun, eritropoetik meningkat, oligouria / anuria, gagal jantung.
  • Terapi dapat diberikan PRC
  1. b. Kehilangan darah menahun
Berupa gejala defisiensi besi bila tidak diimbangi dengan masukan suplemn besi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
  • ANEMIA didefinisikan sebagai   penurunan volume/jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rent Untuk penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).
  • Dengan demikian anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang.
  • Tanda dan gejala yang sering timbul  adalah  sakit kepala, pusing, lemah, gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif  cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan, membran mukosa mulut dan konjungtiva).
  • Anemia dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian :
  • Anemia defisiensi dibedakan menjadi :
  1. Anemia defisiensi
  2. Anemia aplastik
  3. Anemia hemoragik
  4. Anemia hemolitik
  1. mikrositik hipokrom : defisiensi besi
  2. makrositik normokrom : defisiensi asam folat dsn vitamin B12
  3. anemia dimorfik
  • Anemia hemolitik dibedakan menjadi :
  1. gangguan intakorpuskuler : kelainan struktur dinding eritrosit, defisiensi enzim, hemoglobinopatia
  2. gangguan ektrakorpuskuler
  • Anemia post hemoragik bisa karena :
  1. kehilangan darah mendadak
  2. kehilangan darah menahun
DAFTAR PUSTAKA
  1. Mansoer Arif. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000
  2. Sylvia A.Price. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit buku 2. EGC. Jakarta. 1995
  3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Volume 1 . Percetakan Info Medika. Jakarta. 2002
  4. Richard E.Behrman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume 2 edisi 15. EGC. Jakarta. 2000
  5. Rita Nanda, MD. Departement of Hematology/Oncology. University of Chicago Medical Centre. Chicago. Review provided by VeriMed Healthcare Network.
  6. Stephen Grund, MD, PhD. Chief of Hematology/Oncology and Director of The George Bray Cancer Center at New Britain General Hospital. New Britain. Review provided by VeriMed Healthcare Network.
  7. Marcia S.Brose, MD, PhD. Assistant Profesor Hematology/Oncology. The University of Pennsylvania Cancer Center. Philadelphia. Review provided by VeriMed Healthcare Network.
  8. Beutler E. G6PD deficiency. Blood 1994;84:3613-36.
  9. S, Estwick D, Peddi R. G6PD deficiency: its role in the high prevalence of hypertension and diabetes mellitus. Ethn Dis 2001;11:749-54..
  10. Mehta A, Mason PJ, Vulliamy TJ. Glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency. Baillieres Best Pract Res Clin Haematol 2000;13:21-38..
  11. 1994, 1995 University of Texas – Houston Medical School, DPALM MEDIC
Maggio A, D’Amico G, et al. Deferiprone versus deferoxamine in patients with thalassemia major: a randomized clinical trial. Blood Cells Mol Dis. 2002 Mar-Apr;28(2):196-208
Ikuti

Get every new post delivered to your Inbox.

Manfaat buah apel bagi kesehatan mata

  Apel merupakan salah satu buah yang identik dengan warna kulit buah yang merah. Hampir semua orang tentu tak asing lagi dengan bentuk dan rasa apel itu sendiri. Buah ini banyak tersedia di pasar, supermarket atau tempat perbenlanjaan yang lebih besar. Karena di golongkan kedalam buah-buahan, maka apel tentunya mengandung berbagai nutrisi serta vitamin yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan tubuh seseorang. Untuk itulah, mulailah rutin mengkonsumsi buah ini, untuk menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit. Lalu, apa saja manfaat ajaib apel bagi kesehatan tubuh tersebut....???

    Sahabat, tips kesehatan. Berdasarkan Fakta yang telah teruji kebenarannya, berbagai buah-buahan memang mampu mencukupi kebutuhan berbagai nutrisi, vitamin serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh, Tak mengherankan, masyarakat modern pada zaman sekarang selalu menyelingi berbagai macam buah dalam menu hariannya tak terkecuali dengan buah apel itu sendiri. Tips kesehatan kali ini akan mengungkap berbagai manfaat buah apel bagi tubuh anda. Berikut ini 7 manfaat ajaib apel bagi kesehatan tubuh anda :
  1. Organ Jantung Lebih Sehat. Ini dikarenakan, adanya kandungan senyawa fenolik yang terdapat pada kulit apel. Untuk itulah, Cucilah dulu dengan air yang mengalir, sebelum makan buah apel beserta kulitnya.
  2. Pencegah Penyakit Diabetes. Kandungan serat larut dalam buah tersebut mampu menangkal datangnya penyakit diabetes. Untuk itulah, dianjurkan untuk rutin mengkonsumsi apel tiap harinya untuk kesehatan tubuh yang lebih terjaga.
  3. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal. Ini dikarenakan, memiliki berat badan yang berlebihan dapat memicu datangnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2 serta tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa anda.
  4. Memperkuat Sistem Imun Tubuh. Ini dikarenakan, kandungan antioksidan yang bernama quercetin pada buah apel dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh, agar seseorang tidak mudah sakit pada saat kondisi cuaca tidak bersahabat.
  5. Pencegah Diare Dan Sembelit. Kandungan serat yang cukup tinggi pada buah apel mampu membantu melancarkan sistem pencernaan. Sehingga gangguan kesehatan seperti diare maupun sembelit tidak akan anda alami lagi.
  6. Penghindar Aneka Kanker Yang Efektif. Ini dikarenakan, apel mengandung flavonoid yang terbukti ampuh menangkal berbagai jenis serangan kanker yang sewaktu-waktu menyerang tubuh sehat anda.
  7. Penglihatan Yang Lebih Jernih. Rutin mengkonsumsi apel tiap harinya, berperan besar mencegah munculnya berbagai gangguan kesehatan pada organ mata yang mana salah satunya yaitu katarak.

Penyakit mulut ( Oral seks Vs Kanker mulut )

Oral Seks VS Kanker Mulut


Oral Seks Penyebab Kanker
Tahukah anda bahwa aktivitas oral seks bisa menyebabkan timbulnya kanker mulut? Sebuah penelitian dari The John Hopkins University School of Medicine scientists menyebutkan bahwa aktivitas oral seks merupakan salah satu cara berpindahnya human papillomavirus (HPV) yaitu virus penyebab terjadinya kanker servik dari servik ke mulut yang bisa menyebabnya munculnya kanker mulut.
Sebuah studi juga mengemukakan jumlah penderita kanker mulut setiap tahun nya semakin bertambah selama sepuluh tahun terakhir ini, bahkan melebihi penderita kanker testis dan kanker servik itu sendiri. Rata-rata penderita tersebut adalah mereka yang berusia dibawah 45 tahun dimana aktifitas seksual mereka sedang tinggi.
Pencegahan
Meski oral seks merupakan salah satu penyebab kanker mulut namun anda tak perlu terlalu khawatir, karena resiko terjangkitnya kanker mulut melalui seks oral masih terbilang rendah yaitu 1:10.000 orang. Sebaliknya rokok masih manjadi faktor utama menyebab kanker mulut disamping alkohol. Keduanya beresiko lebih tinggi 30 kali menyebabkan kanker mulut dibanding oral seks. Namun ada baiknya anda tetap waspada, tetap setia dan tidak bergant-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual merupakan cara terbaik menghindari diri anda dari kanker mulut. Cara lainnya adalah dengan terlebih dahulu memerikasaan diri anda dan pasangan ke klinik gigi dan gusi untuk melakukan tes STD atau pengecekan kesehatan mulut untuk memastikan bahwa anda atau pasangan tidak membawa virus HPV. Hal ini terutama dilakukan bagi pasangan yang hendak menikah.
Vaksinasi
Vaksinasi juga merupakan alternatif pencegahan terjangkitnya virus HPV, namun vaksinasi HPV hanya dilakukan untuk wanita terutama wanita muda, sementara bagi pria hanya bisa melakukan vaksinasi pencegahan kanker servik melalui suntikan yang dilakukan selama 6 bulan dengan biaya yang terbilang mahal.
Riwayat Seksual Pasangan
Tidak yakin dengan riwayat seksual pasangan kadang membuat anda tetap merasa tidak aman melakukan oral seks meski hasil tes menyatakan bahwa anda berdua tidak membawa virus HPV. Untuk itu tidak ada salahnya jika anda memakai pelindung atau kondom saat melakukan oral seks. Meski cara tersebut bukan cara menyenangkan bagi kehidupan seksual anda dan pasangan, namun play safe lebih baik dibanding pengobatan bukan?
Penanganan
Deteksi lebih dini terhadap kanker mulut dapat memperbesar tingkat keberhasilan pengobatan. Waspada jika terjadi luka disekitar membran mulut yang tak kunjung sembuh setelah tiga minggu, atau munculnya benjolan-benjolan kecil disekitar mulut berwarna merah dan putih. Segera hubungi dokter anda secepatnya jika anda mengalami indikasi terjangkitnya kanker pada mulut anda.

Sumber : http://www.dechacare.com

7 makanan yang mnyehatkan mata

Mata yang sehat merupakan impian semua orang. Syarat mata yang sehat yaitu dapat melihat benda yang dekat maupun jauh dengan sangat jelas. Namun berbagai faktor dapat  menyebabkan gangguan kesehatan pada organ mata itu sendiri seperti membaca buku sambil tidur, terlalu lama menatap layar komputer dan bahkan membaca buku dengan penerangan yang seadanya. Mulai sekarang, hindarilah semua kebiasaan tersebut. Berbagai makanan dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi yang di butuhkan oleh mata untuk menjaga kesehatan mata. Lalu, apa saja makanan yang dapat menyehatkan organ mata tersebut...???

    Sahabat, tips kesehatan. Kita harus menjaga kesehatan organ mata tanpa mengkesampingkan organ tubuh lainnya. Ini dikarenakan, semua aktivitas maupun pekerjaan akan berantakan jika terjadi masalah pada organ penglihatan tersebut. Maka dari itulah, menjaga kesehatan mata seyogyanya menjadi prioritas yang harus kita utamakan. Berikut ini 7 makanan yang dapat menyehatkan mata anda :
  1. Wortel. Buah ini merupakan salah satu buah yang erat kaitannya dengan kesehatan mata. Ini dikarenakan, wortel mengandung beta karoten, vitamin A yang mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh organ mata anda.
  2. Bayam. Beberapa sayuran yang bewarna hijau khususnya bayam merupakan jenis makanan yang bagus untuk kesehatan mata. Ini dikarenakan, sayuran yang bewarna hijau merupakan sumber lutein dan zeaxathin yang berfungsi mencegah degenarasi makula serta katarak pada mata.
  3. Telur. Suka makan telur...???. Kuning telur ternyata memiliki kandungan lutein serta zeaxathin yang berfungsi untuk mencegah degenerasi makula atau penurunan daya lihat seseorang pada organ matanya.
  4. Buah-buahan. Buah-buahan yang dimaksud yaitu  yang merupakan sumber vitamin C seperti buah jeruk. Karena kandungan vitamin C pada buah tersebut dapat menghindarkan seseorang dari degenerasi makula dan bahkan katarak.
  5. Aneka ikan laut. Ikan laut yang di maksud yaitu salmon serta sarden. Ini dikarenakan, kedua ikan tersebut kaya akan kandungan asam lemak omega 3 yang sangat di butuhkan untuk menutrisi organ mata agar tetap sehat.
  6. Brokoli. Kandungan vitamin C dalam brokoli memberikan nutrisi yang sangat di butuhkan oleh organ penglihatan. Agar dapat berfungsi optimal untuk daya lihat seseorang yang lebih baik dan lebih jelas tentunya.
  7. Ubi jalar. Inilah salah satu makanan yang merupakan sumber vitamin C serta beta karoten. Kedua kandungan zat dari ubi jalar tersebut sangat baik untuk kesehatan organ penglihatan anda.
      Demikianlah tips kesehatan yang membahas 7 makanan untuk kesehatan mata anda. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua.

Kamis, 01 Mei 2014

Mengenal Penyakit Lupus dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Lupus dan Gejalanya


Mengenal Penyakit lupus dan gejalanya  Belum banyak orang yang mengetahui tentang penyakit lupus.Namun sebenarnya penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang mamatikan setara denga kanker atau jantung. Penyakit lupus menyerang pembuluh dan jaringan ikat darah sehingga menimbulkan dampak luas bagi tubuh.

Gejala awal penyakit ini umumnya muncul ruam kemerahan pada kulit terutama pada bagian wajah. Penderita penyakit lupus akan mengalami perubahan wajah yang buruk dan menyeramkan seperti serigala. Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja, maka dari itu anda perlu mengetahui beberapa gejala awal penyakit ini agar bisa melakukan pencegahan dini.

mengenal-gejala-penyakit-lupus


Secara garis besar penyakit lupus dibagi menjadi dua golongan yaitu lupus eritematosus discoid, dan lupus eritematosus sitemik. Penyakit ini termasuk pada penyakit imun atau reaksi yang menyerang jaringan ikat kulit. Beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya penyakit ini adalah trauma fisik, faktor lingkungan yang buruk, inveksi virus, faktor hormon, strees dan genetic.
Agar bisa melakukan pencegahan dini, anda perlu mengetahui beberapa macam gejala umum penyakit lupus.

Gejala Penyakit Lupus:

Terjadinya kelainan pada kulit dan selaput lendir, organ dalam, otot, dan sendi. Penyakit ini juga bisa ditandai dengan gejala konstitusi seperti demam, berat badan menurun, lelah, dan kehilangan semangat beraktivitas. Muncul bercak merah yang simetris pada wajah, berbatas jelas, kulit menipis dan kasar dan meninggalkan bekas cacat pada kulit.

Lupus juga bisa menyerang kulit kepala sehingga bisa menimbulkan kebotakan karena rusaknya akar rambut. Gejala lain bisa Nampak pada hidung, yaitu jaringan parut akan menyebabkan hidung tertarik sehingga bentuk hidung akan meyerupai paruh burung kaka tua. Kelainan lain dapat ditemui pada perubahan bentuk mulut dan telinga.

Setelah mengetahui beberapa gejala penyakit lupus, kini saatnya anda menyimak beberapa saran untuk membantu penyembuhan penyakit ini.

Beberapa hal yang harus anda lakukan untuk menghindari penyakit lupus antara lain:

- Hindari kontak langsung dengan sinar matahari karena bisa membuat penyakit ini semakin parah.
- Kurangi asupan lemak agar penyerapan kalsium berjalan dengan baik.
- Hindari bakteri jahat dan radikal bebas.
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi dan kaya akan nutrisi.
- Minum minimal 8 gelas perhari.
- Hindari kelebihan berat badan.

Karena penyakit lupus dapat menyerang siapa saja, jadi anda harus berhati-hati terhadap penyakit ini. Jika terlanjur terdeteksi, anda bisa menerapkan beberapa saran di atas dan segera pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 Sumber By : Andi Irawan

Menghitung Balance Cairan


Diposkan oleh Nur " RETTA " Kayat.
Data 24 jam yang dipakai!

Rumus Balance Cairan

Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
Intake / Cairan Masuk :  mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin dll.

Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.

IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )
                     24 jam
Cth:   Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37C (suhu normal)

IWL = (15 x 60 )  = 37,5 cc/jam
24 jam

*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24 jam
*Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu]  + IWL normal
24 jam

Cth:  Tn.A BB 60kg, suhu= 39C, CM= 200cc

IWL = [(10%x200)x(39C-37C)] + 37,5cc
24 jam
= (20×2) + 37,5cc
24
= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam

*CM : Cairan Masuk


Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do  (PT. Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA
Input cairan:             Air (makan+Minum)  = ……cc
Cairan Infus               = ……cc
Therapi injeksi           = ……cc
Air Metabolisme        = ……cc    (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan:         Urine                          = ……cc
Feses                          = …..cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka   = …..cc
IWL                           = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Contoh Kasus:
Tn Y  (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari kedua..akibat appendix perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram  yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!

Input Cairan:       Infus            = 2000 cc
Tranfusi WB =   300 cc
Obat injeksi =    100 cc
AM             =    300 cc  (5 cc x 60 kg)      +
———————————————
2700 cc

Output cairan:     Drainage      =     100 cc
NGT           =     200 cc
Urine           =  1700 cc
IWL            =     900 cc     (15 cc x 60 kg)  +
———————————————-
2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan – output cairan
2700 cc – 2900 cc
- 200 cc.
Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?
berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5 °C  – 36,8 .°C)
= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
= 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok Output :
Drainage      =     100 cc
NGT           =     200 cc
Urine           =  1700 cc
IWL            =  1240 cc   +
————————–
3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc – 3240 cc =  -540 cc

Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur,  untuk menentukan Air Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yaitu:
Usia Balita (1 – 3 tahun)      : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 – 7 tahun                    : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 – 11 tahun                  : 6 – 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 – 14 tahun               : 5 – 6 cc/kgBB/hari

Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
 Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari

CONTOH :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah” Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C;  petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!

Input cairan:  Minum     : 1000 cc            
                          Infus        : 1000 cc                                       
                           AM         :   112 cc    +     (8 cc x 14 kg)                          
                             ————————-
                                             2112 cc

  Out put cairan:   Muntah       :   100 cc
                                 Urin           : 1000 cc
                                 IWL           :   378 cc   +    (30-3 tahun) x 14 kg
                           —————————–
                                                   1478 cc
Balance cairan = Intake cairan – Output Cairam
                                2112 cc – 1478 cc
                                + 634 cc  

Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An x 39,8 °C  !
yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus: 
IWL + 200 ( Suhu Tinggi – 36,8  °C) 36,8 °C adalah konstanta.

IWL An X  = 378 + 200 (39,8 °C – 36,8  °C)
                       378 + 200 (3)
                       378 + 600
                       978 cc
Maka output cairan An X =   Muntah       :   100 cc
                                                     Urin            : 1000 cc
                                                     IWL             :   978 cc   +
                                                      ————————-
                                                                             2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc – 2078 cc
+ 34 cc.


Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :
a.Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.Diet :
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d.Stress :

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
e.Kondisi Sakit :
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.Pengobatgan :
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Gangguan Keseimbangan Cairan dan eletrolit tubuh
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (<>
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison
Tanda dan Gejala :
  • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
  • Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
  • Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison).
  • Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi.
2. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (<>
Etiologi
  • Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)
  • Diuretik
  • Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
  • Ekskresi berlebihan melalui ginjal
  • Maldistribusi K+
  • Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.

4. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
  • Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
  • beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
  • Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
  • Insufisiensi adrenal
  • Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
  • Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala : Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden.
Penanganan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
TERAPI CAIRAN
Definisi
Terapi cairan adalah tindakan untuk memelihara, mengganti milieu interiur dalam batas-batas fisiologis.
Indikasi, antara lain:
  • Kehilangan cairan tubuh akut
  • Kehilangan darah
  • Anoreksia
  • Kelainabn saluran cerna