Kamis, 01 Mei 2014

Komposisi Cefotaxime / Na Sefotaksin


KOMPOSISI
Cefotaxime / Na Sefotaksim.

INDIKASI
Infeksi saluran nafas bawah, infeksi kulit & struktur kulit, infeksi tulang & sendi, infeksi dalam perut, infeksi saluran kemih & kelamin, infeksi kandungan, & infeksi susunan saraf pusat.
Bakteremia (beredarnya bakteri dalam darah) & septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut).

KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap Sefalosporin.

PERHATIAN
·  Hipersensitif terhadap Penisilin.
·  Disfungsi ginjal berat.
·  Riwayat penyakit lambung-usus, terutama kolitis (radang usus besar).
·  Hamil & menyusui.
Interaksi obat :
- ekskresi Na Sefotaksim bisa dihambat oleh Probenesid.
- resiko nefrotoksisitas ditingkatkan oleh aminoglikosida dan diuretika poten.

EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan, reaksi hipersensitifitas, superinfeksi, rasa sakit pada tempat penyuntikan, flebitis (radang pembuluh balik), leukopenia, eosinofilia & neutropenia yang bersifat sementara.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

KEMASAN
Vial 500 mg x 1 biji.

DOSIS
·  Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 1 gram tiap 12 jam, sampai dengan 12 gram sehari.
·  Anak berusia 1 bulan - 12 tahun : 50-180 mg/kg berat badan/hari dalam 4-6 dosis terbagi.
·  Anak berusia 1-4 minggu : 50 mg/kg berat badan secara intravena (IV) tiap 8 jam.
·  Anak berusia kurang dari 1 minggu : 50 mg/kg berat badan secara intravena (IV) tiap 12 jam.
RANITIDIN
Komposisi
Tiap ml injeksi mengandung Ranitidin HCl setara dengan ranitidine 25 mg.
Farmakologi
Suatu antagonis histamin pada reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 36 – 94 mg/ml. kadar tersebut bertahan selama 6 – 8 jam setelah pemberian dosis 50 mg IM/IV.


Indikasi
Untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus usus dua belas jari yang sulit diatasi, atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi ranitidin oral. Kontra – Indikasi
Hipersensitif
Efek Samping
Sakit kepala, Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi, Kardiovaskuler, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature verticular beats, Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, nyeri perut, jarang dilaporkan : pancreatitis, Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia.
Dosis
Injeksi IM : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6 – 8 jam.
Injeksi IV intermiten :
1.      Intermiten bolus : 50 mg (2 ml) tiap 6 – 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan natrium klorida 0,9 % atau larutan injeksi IV lain yang cocok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/ml (total volume 20 ml). Kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 ml per menit (dengan waktu 5 menit).
2.      Infus intermiten : 50 mg (2 ml) tiap 6 – 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dextrose 5 % atau larutan IV lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/ml (total volume 100 ml). Kecepatan infus tidak lebih dari 5 – 7 ml per menit (dengan waktu 15 – 20 menit).
3.      Infus IV kontinyu : 150 mg Ranitidin diencerkan dalam 250 ml dextrose 5% atau larutan IV lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger – Ellison atau kondisi hipersekretori lain. Ranitidin injeksi harus diencerkan dengan larutan dextrose 5% atau larutan IV lain yang cocok sehingga sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/ml. kecepatan infus dimulai 1 mg/kg BB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.
TOMIT


GOLONGAN
GENERIK


Metoclopramide / MetoklopramidaHCl


INDIKASI
Refluks esofagitis, pencegahan mual dan muntah setelah operasi dan kemoterapi kanker emetogenik.


KONTRA INDIKASI
Feokromositoma, perdarahan saluran pencernaan.
Penyumbatan dan perlubangan, sindroma ekstrapiramidal tipe parkinsonian, epilepsi.


PERHATIAN
#
Penurunan dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal karena bisa meningkatkangejala-gejala ekstrapiramidal.
#
Intoleransi Prokain dan Prokainamida.
#
Anak-anak atau usia lanjut, hamil, dan menyusui.

Interaksi obat :
-
efek diantagonis oleh antikolinergik, analgetik narkotik.
-
absorpsi Asetaminofen meningkat.
-
aditif efek ekstrapiramidal dengan Fenotiazin, kadar Levodopa dalam plasma meningkat.

EFEK SAMPING
Reaksi ekstrapiramidal, pusing, kelelahan, mengantuk, sakit kepala, depresi, resah/gelisah, gangguan saluran pencernaan, hipertensi.


KEMASAN
Ampul 10 mg/2ml x 5


DOSIS
#
Dewasa
:
3 kali sehari 10 mg.
#
Anak berusia 6-14 tahun
:
3 kali sehari 2,5-5 mg.
#
Anak berusia kurang dari 6 tahun
:
0,1 mg/kg.  












Sumber dari : Febby Sandi Amd.Kep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar